Kamis, 10 Oktober 2013

Berbicara Tentang Hujan, Berbicara Tentang London

 
Hujan selalu identik dengan kenangan, penantian, atau entah mungkin kamu punya deskripsi sendiri mengenai air mata langit yang tersebut.

Setiap tempat punya cerita. London, sebuah kota yang seringkali diselimuti hujan mempunyai cerita tentang seorang laki-laki yang mengejar gadis yang dicintainya. Sebuah cerita tentang persahabatan, perjuangan, penantian, dan pilihan.

Windry Ramadhina, penulis novel ‘Orange’, ‘Memori’, dan ‘Montase’, menyajikan kisah cinta menarik di salah satu novel seri STPC, yaitu London: Angel. Cerita yang ber-setting di ibu kota Inggris ini menceritakan kisah tentang persahabatan antara dua sahabat, yang di mana salah satunya memendam cinta sejak lama.


Singkat cerita, sang tokoh utama novel London: Angel bernama Gilang, mengejar Ning, gadisnya ke Fitzrovia, kota impian gadis itu. Bermodal nekat dan dukungan dari teman-temannya, Gilang terbang ke kota itu dengan tujuan bertemu dan mengungkapkan cintanya.

Sesampainya di sana, Gilang menjelajahi setiap tempat dengan menggenggam harapan akan bertemu Ning. Di suatu ketika hujan turun, Gilang bertemu seorang gadis misterius berambut ikal dan berpayung merah. Gadis itu muncul saat hujan lalu menghilang setelah hujan berhenti, gadis misterius yang membuat jantung Gilang berdebar-debar tak karuan setiap kali bertemu dan menatap matanya.

Setiap tempat punya cerita, dalam dingin kabut kota London kamu akan berjalan menyusuri sepanjang bantaran sungai Thames, mendengarkan ritme bunyi rintik gerimis, menyaksikan dengan seksama genangan hujan, dan melihat pemandangan indah dari London Eye.

Di dalam novel London: Angel ini, Windry menjahit kata demi kata menjadi paragraf cerita yang begitu manis, deskripsi mengenai karakter tokoh yang dibuat sangat unik dan menarik, detail setiap lokasi dan nama-nama tempat di London yang mudah dicerna. Unsur seni serta sejarah singkat kota London yang diceritakan di dalam novel ini akan menambah pengetahuan, kamu akan diajak Gilang bertamasya ke kota London dengan menggunakan imajinasi.

“Ini saya peruntukkan bagi para pencinta hujan. Lewat London: Angel, saya ingin membagi sesuatu yang saya percayai. Saya senang menulis hal yang berbeda-beda, dunia yang berbeda-beda, tokoh yang berbeda-beda, semoga kalian menyukainya,” pesan Windry.

Kami diberi kesempatan untuk berbincang tentang isi novel ini di salah satu kafe bernuansa London di daerah Jakarta Selatan, Minggu (22/9/2013) silam. Bersama sang penulis,  tim Gagas Media, serta para pembaca STPC lainnya. Dengan luwes kami bercerita dan curcol bersama layaknya sahabat lama seperti para tokoh di dalam novel ini.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar