Kamis, 10 Oktober 2013

Tipe-Tipe Junior yang Disebelin Kakak Kelas


Atas nama perdamaian dan saling ngehargai, sifat-sifat di bawah ini harus dihindari para junior.

Nyunyu yakin delapan dari sepuluh pembaca artikel ini adalah anak kelas dua. Anak kelas dua pasti antusias banget memang kalau ngomongin masalah junior-senior. Maklum, mereka baru bebas dari masa-masa kelas satu dan baru ngerasain jadi senior. Jadi, artikel ini menjadi nostalgia bagi angkatannya sekaligus pengumuman untuk para anak baru.

Hubungan senior-junior  di sekolah itu memang nggak bisa dilepasin. Walaupun senioritas harus diberantas, para senior pasti sedikit-banyak ngerasa berkuasa dan ngerasa punya pengalaman untuk nasihatin para junior terutama anak-anak baru. Nah, bukan sedikit junior-junior yang jadi sasaran senior buat ‘diceramahin’. Bukan karena butuh ceramah, tapi biasanya karena cuma nggak disukai aja.

Kayak apa aja sih tipe-tipe junior yang biasa nggak disukai kakak kelas? Ini dia jawabannya. Inget baik-baik, jangan sampe kamu jadi salah satunya.

Centil
Kalau ditanya ke cewek-cewek, pasti mereka kompak jawab kalau mereka nggak suka sama junior centil. Cewek centil yang dimaksud adalah mereka yang cerewet, banyak tingkah, narsis, dan pastinya caper dan genit terutama ke kakak kelas cowok. Hal itu dibenarkan Anggi dari SMA Al Azhar 3 Jakarta. Selain sebel sama junior yang centil dia juga nggak suka sama junior yang berisik.

Putri dari SMAN 65 Jakarta punya satu kriteria centil lagi. “Yang suka mengibaskan rambutnya kalau lagi lewat di depan kakak kelas,” katanya.

Terlalu Bergaya Dengan Seragamnya
Pake seragam kekecilan, celana ngatung, dan kaos kaki yang nggak dibolehin sama sekolah. Itulah beberapa contoh junior yang sering diomongin kakak kelas. Junior-junior seperti inilah yang pasti jadi sasaran empuk, bukan sama kakak kelasnya aja tetapi juga sama guru BK.

Suka Pamer
Pamer alias riya a.k.a sombong memang perbuatan yang nggak disenengin banyak orang. Tapi dosa pamer itu seolah bertambah kalau dilakukan di depan para senior. Bentuk pamernya itu pun beragam. Arsila dari SMA Al Azhar 3 Jakarta selalu geram sama junior yang pake barang-barang bermerk secara berlebihan.

Kalau Anggi malah punya lebih spesifik lagi, “Ada tuh anak kelas satu yang kalau lewat di depan senior ngeluarin iPhone baru-nya.” ceritanya.

SKSD
Akrab dengan kakak kelas memang perlu, tapi lakukanlah dengan cara yang baik. Bukan malah SKSD, alias sok kenal sok deket. Junior yang disebelin itu biasanya yang suka ngerasa akrab padahal baru gabung.

Terlalu Berani
Yah, tipe yang kayak gini mah udah pasti dibenci sama senior.  Tiap kali dikasih nasihat atau teguran dia malah ngejawab dengan ketus, nyolot, sering nyindir-nyindir, atau ngejek kakak kelas, atau lebih parah lagi nantangin secara langsung. Oya, ada satu lagi, “Sering ngedumel di Twitter,” kata Stevani dari SMA Bakti Data.

Oke, sebelum obrolan ini ditutup. Nyunyu jadi pengen tau nih, kalau ada junior seperti yang udah disebutin apa sih yang bakal dilakukan kakak kelas.

“Sindir. Kalau dia nyolot ya nyolotin balik. Terus ceritain ke temen-temen tentang tingkahnya itu, tapi berdasarkan fakta yah.” Arsila, SMA AL Azhar 3 Jakarta.

“Hadapi face to face. Kasih tau dia. Tapi jangan keronyokan. Jangan ditatar,” Stevani, SMA Data Bakti, Jakarta.

“Pernah sih dipanggil satu angkatan untuk dikasih peringatan,” Anggi, SMA Al Azhar 3 Jakarta.

“Tegur dulu, kalau nggak didengerin ya tegor lagi. Kalau ada yang songong-songong gitu kita samperin, akhirnya ya jadi deket sama kita,” Sandi, SMAN 65 Jakarta.

Okeh, semoga setelah baca artikel ini senior dan junior bisa akur, akrab, dan bisa sama-sama nonton Super Junior duet sama Coboy Junior.

Ingat. Damai itu indah ya, guys! Jadi kamu yang junior harus menghormati senior, dan yang senior harus menghargai junior. Sama-sama. Kalau bukan kalian yang menegakkan perdamaian itu, maka pahlawan bertopeng akan menghukum kalian.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar