Kamis, 10 Oktober 2013

Posisi-Posisi Anti-mainstream di Sepak Bola


Sepak bola, asal katanya dari bola yang disepak. Sedangkan salak pondoh, asal katanya bukan dari pondoh yang disalak.

Tak disangka tak dinyana, olahraga nomor satu di dunia ini ternyata masih menyimpan banyak hal yang belum diketahui khalayak, dalam hal posisi di lapangan misalnya.

Selama ini kebanyakan orang cuma tau posisi-posisi di sepakbola yang umum aja, hanya sebatas goal keeper, defender, midfielder, dan striker aja. Padahal, pa, da, dan hal, masih ada beberapa posisi di sepakbola yang banyak orang umum gak tau.

Biasanya yang tau cuma mereka yang aktif di dunia sepakbola sebagai pemain/pelatih, atau mereka yang emang fanatik banget sama bola. Apaan aja posisinya? Nih:

1.    Box to Box Midfielder
Ini adalah istilah yang digunakan untuk pemain yang memiliki pergerakan yang dinamis dan skill yang cukup komplit di tim, dalam artian dia memiliki kemampuan bertahan dan menyerang sama baiknya. Jadi ngerti kan sekarang kenapa namanya box to box? Karena emang ya daerah permainan utamanya dari satu kotak penalti ke kotak penalti lainnya.

Pemain yang ditempatkan di posisi ini biasanya memiliki fisik dan stamina yang mumpuni, passing yang mantap, tackling yang kuat, dan finishing touch yang ajib. Beberapa pemain yang bermain di posisi ini antara lain: Marouane Fellaini, Yohan Cabaye, Ramires, Scott Parker, Esteban Cambiasso, Alex Song, Danielle De Rossi.

2.    Deep Lying Playmaker
Buat elu-elu yang sukanya memberi harapan palsu kepada lawan jenis, posisi ini sangatlah sangat cocok untuk kalian jalani. Karena sesuai dengan namanya, deep-lying-playmaker, yang artinya adalah pengendali permainan yang mahir berbohong dalam-dalam. Abaikan.

Deep lying playmaker (DPM) bisa dibilang adalah posisi yang udah jarang banget ditemuin di era sepakbola modern, soalnya nyari pemain yang memiliki kemampuan untuk menempati posisi ini tuh susah. Salah satu tipe pemain yang pas banget buat ditempatin di posisi ini adalah Andrea Pirlo. Sekarang coba bayangin, mau nyari di mana lagi pemain kayak Pirlo? Kayaknya belum ada lagi deh.

DPM memiliki tugas yang sama dengan playmaker umum pada dasarnya, cuma DPM ini berada di posisi yang lebih ke dalam, alias lebih bertahan. Jadi dia berfungsi seperti gelandang bertahan, tetapi sekaligus juga diberi kebebasan berkreativitas membangun serangan.

3.    Central Winger/False 10
Bisa dibilang posisi ini adalah posisi baru yang ada di era sepakbola modern. Disebut central winger karena spesifikasinya berbeda dengan playmaker tradisional yang biasanya berdiri sendiri di belakang striker di tengah lapangan.

Tujuan utama si central winger ini adalah untuk menggiring bola lebih melebar untuk membantu pemain sayap dan pemain bertahan memaksimalkan sisi luar lapangan. Jadi intinya adalah buat mancing bek lawan supaya ngikutin lebih ke luar sehingga ada ruang kosong di tengah. Kena deh.

Pemain yang ditempatkan di posisi false 10 ini pada dasarnya dalah pemain-pemain sayap tradisional yang diberi tugas untuk bermain lebih ke tengah sedikit, sehingga nanti secara otomatis sesuai dengan naluri alamiahnya,  seorang sayap akan menggiring bola dengan sendirinya ke area luar. Salah satu contoh pemain false 10 adalah Cesc Fabregas di Barcelona.

4.    False 9
False 9 ini sebenernya mirip-mirip sama striker tunggal, karena emang pada dasarnya tugas dia adalah berdiri sendiri sebagai target man, dengan tujuan membingungkan pemain bertahan lawan karena ada beberapa kemungkinan yang bisa terjadi: mengganggu konsentrasi bek lawan sehingga menyisakan space kosong buat para gelandang, atau menggiring bola sendirian dan membuka peluang untuk passing atau langsung ke gawang.

Pada dasarnya skill yang diperlukan untuk pemain false 9 ini sama aja kayak striker-striker pada umumnya, selain naluri menyerang dan visi bermain yang baik, juga perlu passing yang oke biar kerjasama sama para gelandang jadi paten. Nah yang lebih ditekankan dari pemain di posisi false 9 ini adalah skill dribbling yang di atas rata-rata, ya itu tadi gunanya, buat bikin bingung bek lawan.

Beberapa contoh penggunaan false 9 di tim-tim Eropa antara lain AS Roma era Luciano Spalletti yang menggunakan Francesco Totti, Arsenal era Robin Van Persie, dan timnas Spanyol yang menggunakan Cesc Fabregas sebagai false 9 man-nya.

5.    Official
Nah, buat ente-ente yang suka banget sama sepakbola, tapi terlahir dengan urat kaku alias gak ada bakat buat olahraga, janganlah kalian bersedih, sebab bersedih tiadalah gunanya. Lebih baik tetap menatap ke depan, sebab masih banyak jalan untuk bersenang-senang. Sebab masih ada posisi di tim untuk kalian dan ini masih banyak yang belum tau, yaitu jadi official.

Walaupun nama kalian gak akan menjadi setenar para pemain di lapangan, dan keringat yang kalian keluarkan juga tidak sebanding dengan uang yang  dihasilkan, tetapi kalian masih bisa berbangga! Karena kalian adalah the man behind the gun! Ya, tanpa official, sebuah tim tak berarti apa-apa. Kalian adalah pahlawan tanpa tanda jasa! (dengan kata lain: jongos)

Jadi, sekali lagi saya akan mengutip kata-kata kesukaan saya dari sang dewa sepakbola, Diego Maradona, bahwasanya lebih baik bermain bola daripada hanya menonton bola. Oleh karena itu, gunakanlah segala kesempatan dalam hidup dan jadikanlah pegangan untuk menuju hidup yang lebih gerah. Karena pada dasarnya kita haruslah mensana in corporesano, menang di sana, di sini, dan di sono.

Salam olahraga!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar