Sabtu, 16 November 2013

6 Jalanan Paling Berbahaya di Dunia

 
Lu Xun, seorang penulis asal Cina pernah berkata:
"Harapan adalah seperti jalan di daerah pedalaman, pada awalnya tidak ada jalan setapak semacam itu, namun sesudah banyak orang berjalan di atasnya, jalan itu tercipta.”
 
Bicara soal jalan, pernah gak kepikiran kalo jalan yang kita laluin setiap hari itu asalnya bagaimana, dan berapa lama dikerjainnya sampe bisa jadi jalanan kayak sekarang? Dan lo pasti tau kan di jalanan itu sering terjadi macem-macem, mulai dari yang bahaya sampe yang bahaya banget.
 
Nah, gue mau kasih tau 10 jalanan yang paling berbahaya, ngeri, dangerous, dan mendekati maut yang ada di dunia. Gue jamin lo akan merasa tertantang, sekaligus ketakutan.
 
1. The Death Road (Bolivia)
 
North Yungas Road, atau yang lebih dikenal dengan nama The Death Road (jalan kematian), adalah jalan sepanjang 61 hingga 69 KM dari La Paz, ibu kota Bolivia, menuju ke Coroico (wilayah Amazon). Jalanan ini menjadi legendaris karena tingkat bahayanya yang superekstrem.
 
 
Pada 1995 silam, Inter-America Development Bank menjulukinya sebagai jalanan yang paling berbahaya di dunia. Diperkirakan hingga 300 orang meninggal setiap tahunnya ketika melintasi jalan ini. Dan di jalanan ini terdapat banyak tanda silang “X” yang menandai lokasi kendaraan-kendaraan yang telah jatuh. Liat sendiri aja jalannya kayak gimana, ngeri!
 
2. Guoliang Tunnel Road (China)
 
 
Jalan ini dibangun penduduk desa lokal, menghabiskan waktu 5 tahun untuk menyelesaikan terowongan sepanjang 1.200 meter dengan tinggi 5 meter dan lebar 4 meter. Tercatat beberapa penduduk lokal meninggal ketika membangun jalan ini, namun mungkin karena tak kenal takut, yang lain tetap meneruskan. 
 
 
Pada 1 Mei 1977, jalan terowongan ini rampung dan dibuka untuk umum. Jalan ini terletak di Pegunungan Taihang, Provinsi Hunan, Cina.
 
3. Sichuan-Tibet Highway (China)
 
Selama 20 tahun belakangan, angka kematian yang disebabkan kecelakaan mobil terus meningkat. Dan jalan Sichuan-Tibet, yang berada di ketinggian antara Chengdu dan Tibet, di mana longsoran tanah, salju, hingga batu menjadi penghiasnya, tak diragukan lagi ikut menyumbang jumlah tersebut.
 
Baek-baek ketiban batu
 
Jalan ini membentang sepanjang 2.412km, melintasi 14 pegunungan yang rata-rata ketinggiannya 4.000-5.000m. Membentangi lusinan sungai terkenal, dan melewati hutan-hutan tua serta beberapa daerah berbahaya lainnya. Namun, dibalik kengeriannya, jalan ini memiliki pemandangan spektakuler di sepanjangnya. Tertarik?
 
4. Stelvio Pass Road (Italy)
 
Ini adalah jalanan beraspal tertinggi yang berada di Pegunungan Alpen Timur. Walaupun mungkin tidak terlalu berisiko dibandingkan dengan jalan mematikan lainnya, tapi tetap aja kalo lewat jalanan ini pasti menghela napas dalam-dalam. 
 
 
Soalnya, tikungannya tajem-tajem bener, setajem piso dapur. Tercatat ada 48 tikungan tajam yang sangat-sangat dangerous di jalan ini. Tentunya skill berkendara haruslah cihuy di atas rata-rata.
 
5. Trollstigen (Norway)
 
Sesuai namanya, Trollstigen yang berarti tangga Troll (raksasa legenda Skandinavia), jalan ini membentuk seperti tangga. Karena Troll tidak punya mobil atau motor, jadi dia butuh tangga untuk mendaki gunung.
 
 
Sama seperti jalanan Stelvio, yang membuat jalan ini berbahaya adalah jalurnya yang penuh dengan tikungan tajam, hingga ada larangan bagi kendaraan yang panjangnya lebih dari 12 meter untuk melintas. Namun, sebagaimana khasnya jalan di perbukitan Eropa, perjalanan yang menakutkan akan terbayar lunas dengan pemandangannya. Terutama pemandangan dari air terjun Stigfossen, yang ketinggiannya mencapai 320 meter. 
 
6. Jalanan Jakarta (Indonesia)
 
Masih perlu dijelasin? Baiklah, saya jelaskan. Macet, banjir, minim pengawasan, ugal-ugalan, dan masih banyak lainnya yang menjadi penyebab jalanan yang ada di raya Jakarta mematikan. Coba bayangin, menurut data dari kepolisian Republik Indonesia, tiap tahunnya jumlah kecelakaan lalu lintas dan korban meninggal di Jakarta tuh selalu meningkat. Menyebalkan sekaligus mengerikan.
 
 
Jadi, udah jalanannya sempit, kendaraannya numpuk, ditambah minim pengawasan, polusi, sering banjir, dan bla bla bla lainnya. Sudah layaknya sistem perlalu-lintasan di Jakarta harus dibenahi, biar angka kecelakaan bisa ditekan, dan warga yang melintas bisa merasa aman. Setuju gak?!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar