Kamis, 26 September 2013

Ini Cara Biar Kamu Keluar Dari Friendzone


Lebih nggak enak mana, kejebak offside atau kejebak friendzone? Kami jamin 9 dari 10 pembaca tulisan ini pasti milih jawaban kedua. Eh ngomong-ngomong, udah pada tahu kan apa itu friendzone?

Oke, demi memperjelas, Nyunyu kasi tau dulu deh. Friendzone adalah situasi di mana kamu dan si doi yang kamu taksir nggak bisa berpacaran karena si doi udah terlanjur nganggep kamu sebagai teman baik saja. Keadaan kayak gitu bisa terjadi kalau kamu naksir orang yang memang teman dekat kamu atau kamu salah cara PDKT ke si orang itu.

Sering banget Nyunyu denger ungkapan kayak gini, “Teman atau sahabat itu jangan dijadiin pacar, kalau putus nggak enak.” Nah, sering nggak sering ungkapan itu dijadiin pedomannya. Nggak adil emang.

Nyunyu paham banget, apalagi kalau kamu udah mencurahkan segala kasih sayang, cinta, rindu, dan waktu untuk dia. Segala jenis kode-kodean udah kamu coba untuk menyatakan perasaan, tapi tetap aja si dia sudah terlanjur nganggep kamu sebagai teman baiknya. Keadaan makin sial bagi kamu kalau si doi punya gebetan atau pacar. Dan dia sering jadiin kamu tempat curhatnya. Setiap hari menjadi hari raya patah hati.

Untuk itulah, Nyunyu bakal memberikan sekumpulan tips yang wajib kamu amalkan agar bisa keluar dari friendzone dan menjadikan si doi pacar kamu.

Hapus pikiran “nggak apa-apa deh daripada nggak ada sama sekali”
Bro bro dan sis sis, ini adalah akar masalah nomor satu. Jadi ketika si teman yang kamu taksir itu udah kian nempel sama kamu padahal dia melakukan itu tanpa perasaan kamu nggak boleh keenakan.

Kamu nggak boleh males-malesan untuk berusaha untuk ngajak dia pacaran, dan malah keasikan dengan pola hubungan seperti itu.  Emang sih, sedikit-sedikit kamu bisa dapet keuntungan (misalnya bisa sesekali pelukan atau pegangan tangan) tapi emangnya mau kalau dikemudian hari dia pergi gitu aja karena ngerasa kamu yaaa... cuma temen.

Pelukan yang dilakukan cuma pelukan sesama teman. So, kamu harus semangat dan berani, termasuk berani nanya, “Kita ini sekarang sebenernya gimana sih?”

Beri Dia Sentuhan dan Tatapan Spesial
Salah satu bedanya kalau kita ngomong sama temen dan sama gebetan adalah tatapan dan keinginan untuk menyentuhnya. Untuk itulah, secara halus dan pelan-pelan, berilah si doi tatapan spesial.

Tunjukin kalau kamu antusias banget sama obrolannya, terus kalau situasinya cocok, biasakanlah interaksi sentuh-menyentuh yang lebih intim. Misalnya, kalau biasanya temen cuma tos kalau kegirangan kamu harus bisa ngajaknya berpelukan. Salah satu cara lainnya adalah megang tangannya, saat lagi nyebrang mungkin.

Pura-Pura Menjauh
Ini teorinya nawar harga sama pedagang di pasar. Cobalah menjauh dulu dari dia beberapa waktu. Kalau dia ngerasa kehilangan, pasti dia bakal nyariin kamu. Kalau dia nggak manggil apalagi nyariin kamu, ya berarti itulah saatnya kamu cari ‘toko’ lain.

Lebih Perhatian dan Berilah Sinyal
Kalau selama temenan kamu cuma biasa nanya, “Udah makan belum?”, nah kalau kamu mau macarin temenmu, pertanyaan kamu harus ditambah, “Udah makan atau belum? Gue nggak mau lo sakit.” Tsaah.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar